A Journey Starts From a Single Step

We are too often look down on our gadget. We forgot to look around ourselves. A lot of interesting thing to look at, including human. I used to look at strangers silently, only to see especially their expression: sad, angry, confused, disappointed, joy, hapoy, etc. And amazinglt it is one of my favorite thing. To see others happy because of a good thing. Graduations, engagement, won a lottery, married, new baby born, and can you imagine if their happiness is because of you? You create a moment for them to be happy. Doesn't have to special one, just an ordinary thing like greeting with smile, care, attentive, sympathy with a genuine heart, and you can see the differences. When people gather together and they focus on their phone I feel pity them, and then I experience the same thing and I feel stupid. When you are with someone, please focus on them, talk with them, chat with them, share what you see in your gadget with them, give the attention to them, it's a special moment t

" I fear the day that technology will surpass our human interaction. The world will have a generation of idiots " - Albert Einstein Hari ini, saya berpikir banyak mengenai teknologi yang kita gunakan sehari-hari, lalu saya teringat akan suatu quotes yang pernah saya baca. Quotes ini diucapkan oleh salah seorang jenius pada jamannya, Albert Einstein, manusia yang dikeluarkan dari sekolah karena dianggap tidak dapat mengikuti pelajaran dengan baik, yang pada kenyataannya ia adalah manusia yang diberikan kelebihan oleh alam di bidang Fisika. Beliau meninggal pada tahun 1955, namun beberapa quotes yang pernah diucapkannya masih terdengar sampai sekarang. Ada beberapa yang mengatakan bahwa Albert Einstein meramalkan apa yang terjadi pada dunia teknologi di masa depan, masa dimana saat ini kita hidup. Teknologi pada saat ini sangatlah memudahkan kehidupan kita, telepon genggam yang bisa dibawa kemana saja, jam tangan yang bisa memonitor detak jantung dan total langkah kita sel

I always want to go to Japan! Ketertarikan akan Jepang tidak datang secara tiba-tiba, sebenarnya hasrat itu sudah dipupuk sejak kecil, dimulai ketika saya suka menonton anime Sailor-moon dan Dragon Ball, berlanjut dengan membaca manga ketika SD dan SMP. Kegiatan paling menarik adalah ketika diajak oleh mama dan papa ke Gramedia, dan kami (3 bersaudara) diperbolehkan membeli buku yang kami inginkan, yang tentunya saya manfaatkan untuk membeli manga. Seiring dengan berjalannya waktu, saya menggunakan uang tabungan untuk membeli manga yang saya inginkan, lalu kesadaran itu pun datang "sayang sekali uang ini dihabiskan untuk membeli manga terus menerus, mari kita gunakan kecanggihan teknologi untuk membaca manga" dan sejak itu saya tidak lagi membeli manga namun membaca online secara gratis. Cerita di dalam manga kebanyakan adalah imajinasi dari penulis, di beberapa cerita saya menemukan keindahan yang mereka tampilkan dalam bentuk gambar hitam putih (dan terkadang berwarna),